Pada saat ini banyak sekali problematika ummat yang terjadi di seluruh dunia. Baik itu akibat ulah manusia, seperti kasus pencurian, penculikkan, pergaulan bebas, pemerkosaan, penjajahan atau itu merupakan bencana yang menimpa manusia, seperti yang baru terjadi akhir-akhir ini yaitu gempa yang sangat dahsyat yang terjadi di Turki, dan longsor di Natuna Kepulauan Riau pada tahun 2023.
Bila itu adalah ulah manusia, maka alasan atau penyebab terjadinya karena Al-Qur'an dan as-Sunnah dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Akibatnya sistem yang diterapkan bukan sistem yang Allah buat (islam) melainkan sistem demokrasi atau kapitalisme. Adapun bila itu adalah kejadian yang manusia dipaksa menerimanya, seperti bencana alam, maka itu adalah teguran bagi manusia agar kembali ke jalan yang Allah ta'ala ridhai.
Sistem yang membuat manusia diperbudak oleh hawa nafsu, karena aqliyahnya (pola pikirnya) bukan aqliyah islamiyah melainkan sekuler. Bencana alam yang terjadi di Turki dan Natuna selayaknya dipandang sebagai teguran dari Allah ta'ala agar kita mau kembali ke jalan yang benar setelah selama ini entah kemana.
Teguran yang Allah ta'ala berikan itu, seyogyanya dipandang sebagai tanda kalau Allah ta'ala merindukan hamba-Nya yang taat kepada-Nya, yang bangun di sepertiga malam untuk beribadah kepada-Nya, yang selalu mengingat-Nya setiap saat, dan menolong serta menegakkan agama-Nya.
Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama muhasabah diri dan kembali taat kepada-Nya untuk meraih ridha-Nya. Diawali dengan bertaubat yang sebenar-benarnya taubat. Dan semua itu diniatkan lillahi ta'ala (karena Allah ta'ala semata). Jika kita melakukan semua itu dengan ikhlas dan benar, maka kita akan terasa dampak baiknya. Ayo hijrah, bestie.
Hana' T. Zahroh, Santriwati Rumah Pesantren Mutiara Ummat