عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " مَا مِنْ أَمِيرِ عَشَرَةٍ إِلَّا يُؤْتَى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَغْلُولَةٌ يَدَاهُ إِلَى عُنُقِهِ، أَطْلَقَهُ الْحَقُّ أَوْ أَوْبَقَهُ ".
🔸Takhrij Hadits🔹
Dikeluarkan oleh ad-Darimiy dalam Sunan ad-Darimiy (3/1635) - Kitab as-Siyar, Bab at-Tasydid fil Imarah - no. 2557; dari Hajjaj bin Minhal, dari Hammad bin Salamah, dari Yahya bin Sa'id, dari Sa'id bin Yasar dari Abu Hurairah
🔹Kedudukan Hadits🔸
1️⃣ Hajjaj dari thabaqat ke-9, dinilai ثقة oleh Ibn Hajar (Taqrib at-Tahdzib, 153), dan ثقة oleh adz-Dzahabiy (al-Kasyif, 1/313)
2️⃣ Hammad dari thabaqat ke-8, dinilai ثقة oleh Ibn Hajar (Taqrib at-Tahdzib, 178), dan أحد الأعلام oleh adz-Dzahabiy (al-Kasyif, 1/349)
3️⃣ Yahya dari thabaqat ke-5, dinilai ثقة ثتب oleh Ibn Hajar (Taqrib at-Tahdzib, 591), dan الإمام oleh adz-Dzahabiy (al-Kasyif, 2/366)
4️⃣ Sa'id dari thabaqat ke-3, dinilai ثقة متقن oleh Ibn Hajar (Taqrib at-Tahdzib, 243), dan من علماء المدينة oleh adz-Dzahabiy (al-Kasyif, 1/447)
5️⃣ Abu Hurairoh termasuk salah seorang Sahabat Nabi yang masyhur,
ﻛﺎﻥ ﺣﺎﻓﻈﺎ ﻣﺘﺜﺒﺘﺎ ﺫﻛﻴﺎ ﻣﻔﺘﻴﺎ ﺻﺎﺣﺐ ﺻﻴﺎﻡ ﻭﻗﻴﺎﻡ ﻗﺎﻝ ﻋﻜﺮﻣﺔ ﻛﺎﻥ ﻳﺴﺒﺢ ﻓﻲ اﻟﻴﻮﻡ اﺛﻨﻲ ﻋﺸﺮ ﺃﻟﻒ ﺗﺴﺒﻴﺤﺔ
"Dia seorang hafizh yang kuat hafalannya, cerdas dan mufti, senantiasa puasa dan shalat malam. Ikrimah berkata, Abu Hurairah senantiasa bertasbih 12.000 dalam sehari" (al-Kasyif, 2/469)
Isnad hadits ini shahih.
🔸Kandungan Hadits🔹
1️⃣ Redaksi نَبِيّ dimana bila lafazh نبيّ bina' mahmuz maka mashdarnya نبأ (kabar), karena Nabi ialah mukhbir (menyampaikan kabar) atau mukhbar (menerima kabar dari Allah تعالى), sebagian mengatakan mashdarnya نبء yang artinya luhur. Bila ditasydid, maka mashdarnya نبوة yang artinya رفعة (agung), karena Nabi ialah orang yang tinggi derajatnya.
2️⃣ Redaksi نَبِيّ اللَّهِ termasuk إضافة مخلوق إلى خالقه "idhofah makhluk kepada Penciptanya", maka hal ini termasuk إضافة تكريم وتشريف "idhofah yang menunjukkan penghormatan".
3️⃣ Ungkapan مَا مِنْ أَمِيرِ عَشَرَةٍ dimana kata أمير عشرة datang dalam susunan idhafah yang termasuk bentuk umum, sehingga amir di sini ialah
مَن وَلِيَ أمْرًا مِن أُمورِ المسلمينَ
"siapa saja yang diserahi amanah mengatur dan mengurusi urusan-urusan umat Islam"
adapun عشرة menunjukkan sedikit (للتقليل). Dapat dipahami, bahwa bila yang sedikit dinyatakan sebagaimana kabar di dalam hadits Nabi ﷺ ini maka tentu yang lebih besar, yakni penguasa yang memimpin jutaan rakyatnya, lebih utama untuk dinyatakan demikian.
4️⃣ Ungkapan إِلَّا يُؤْتَى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَغْلُولَةٌ يَدَاهُ إِلَى عُنُقِهِ menunjukkan makna وهو الذي يدور عليه الحكم "pihak yang berlaku atasnya hukum". Maksudnya: pihak yang akan didatangkan pada hari kiamat dalam keadaan tangan terbelenggu ke leher ialah para pemimpin, baik yang 10 orang, apatah lagi memimpin lebih dari itu.
Gurunda, Syaikh Yusuf al-Mar'asyaliy menyampaikan
في الزمان الماضي كانوا في الحرب إذا أسروا أسيرا ، يربطون يديه إلى عنقه أي رقبته. والرسول صلى الله عليه وسلم يخبرنا في الحديث أن من تولى إمرة عشرة من المسلمين ، وكان قائدا عليهم ، إلا سيأتي يوم القيامة كالأسير ، مربوطة يداه إلى عنقه
"pada zaman dulu, mereka berperang dan jika mereka mendapat tawanan perang, maka mereka mengikat tangan tawanan itu ke leher. Dan Rasul ﷺ mengabarkan kepada kita di dalam hadits ini bahwa siapa saja yang memimpin 10 orang dari umat Islam, melainkan dia akan datang di hari kiamat seperti tawanan perang, kedua tangannya terikat ke leher".
dan Gurunda Syaikh Adnan menyebutkan bahwa tangan mereka itu diikat dengan rantai ke leher.
Di kehidupan dunia, bisa jadi para pemimpin di kehidupan dunia berbuat sesuka hati terhadap rakyat. Namun kelak, mereka adalah para tawanan yang tangannya terikat rantai ke leher.
Ini adalah peringatan yang keras dari Nabi ﷺ kepada para pemimpin, sekaligus dorongan yang tegas kepada mereka agar berhati-hati terhadap kezhaliman, karena akan menjadikan mereka di hari kiamat dalam penderitaan yang menyakitkan.
5️⃣ Ungkapan أَطْلَقَهُ الْحَقُّ أَوْ أَوْبَقَهُ menunjukkan bahwa kebenaranlah yang melepaskan belenggu pada penguasa di hari kiamat. Dan kebenaran (الحق) di sini ialah
التمسك بالكتاب والسنة، والتحاكم إليهما في كل أمور
"berpegang teguh dengan al-Qur'an dan as-Sunnah, dan berhukum dengan keduanya pada setiap urusan"
adapun menyelisihi kebenaran (الحق) maka menjadikan penguasa akan menderita di hari kiamat.
nas'aluLlaaha as-Salaamah, wabiLlaahi at-taufiq wa al-hidayah [ibn mukhtar]