Life is choice, kata yang sering di gunakan di medsos. Namun kebanyakan orang belum paham dengan makna dari kata tersebut,mereka masih melihat hasil akhir bukan melihat proses atau tantangan yang dilakukan untuk meraih hasil tersebut.
Life is choice jika diartikan ke bahasa Indonesia hidup adalah pilihan. Ya memang benar, kita hidup berdasarkan pilihan yang kita buat, kita dinilai dengan pilihan-pilihan yang kita buat, kita juga akan di hargai melalui pilihan-pilihan yang kita buat.
Jangan seketika menyalahkan "takdir" ketika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan atau bayangan kita, bisa jadi itu adalah pilihan yang kita buat sendiri.
Sebagai contoh, ketika ada seorang maling yang ditanya apa alasan dia mencuri lalu ia menjawab, "yaaa saya memang sudah ditakdirkan menjadi maling" disitu jawabannya salah, mau jadi maling, atau tidak itu pilihan dia sendiri (untuk pembahasan takdir in syaa Allah akan menyusul).
Sekali lagi, hidup adalah pilihan. Keadaan masa depan kita ditentukan oleh pilihan-pilihan yang kita buat sendiri. Dan sebenarnya, kita sedang menulis kisah hidup kita, yang itu berisi semua pilihan-pilihan kita dan terukir di sebuah buku yang berjudul nama kita sendiri.
Hari demi hari, lembar demi lembar hingga ajal menjemput kita. Sebagai seorang muslim yang menginginkan surga maka buatlah pilihan-pilihan terbaik yang menunjukkan seberapa pantas kita di tempatkan di tempat yang mulia itu.
Kisah hidup kita harus menjadi akhir yang baik dan bahagia bukan akhir yang buruk. Maka dari itu sebelum memilih pertimbangkan dahulu apakah resiko yang akan kita terima, berdosa atau berpahala, baik atau buruk untuk masa depanku di akhirat?
Hana' T. Zahroh, Santriwati Rumah Pesantren Mutiara Ummat
