Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Sunday, February 12, 2023

Belajar Hingga Ke China



Mencari Ilmu Ke Negeri Yang Jauh. 

" Tuntutlah ilmu sekalipun di negri China, sesungguhnya menuntut ilmu wajib atas setiap Muslim "


عن أنس بن مالك، قال: قال رسول الله ﷺ : اطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ، فَإنَّ طَلَبَ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ ... 


🔸Takhrij🔸


Diriwayatkan al-Baihaqiy dalam al-Madkhal Ilaa as-Sunan al-Kubraa (1/293) - Bab al-Ilm al-'Am - no. 324; dari Abu Thohir al-Faqih, dari Abu Hamid bin Bilal, dari Ibrahim bin Mas'ud al-Hamdaniy, dari al-Hasan bin 'Athiyyah, dari Abu 'Atikah al-Bashriy, dari Anas bin Malik


🔸Kedudukan Hadits🔸


1️⃣ Riwayat al-Baihaqiy

Abu Thohir dinilai الفقيه العلامة القدوة oleh adz-Dzahabiy (Siyar A'lam, 17/276); Abu Hamid dinilai الشيخ المسند الصدوق oleh adz-Dzahabiy (Siyar A'lam, 15/284); Ibrahim dinilai صدوق oleh  Ibn Abi Hatim (al-Jarh wa at-Ta'dil, 2/140), disebutkan di ats-Tsiqot (8/86) oleh Ibn Hibban; al-Hasan dinilai صدوق oleh Ibn Hajar (Taqrib at-Tahdzib, 240) dan adz-Dzahabiy (al-Kasyif, 2/273); Abu 'Atikah dinilai ضعيف oleh Ibn Hajar (Taqrib at-Tahdzib, 1168), dan يضعف oleh at-Tirmidziy (al-Jami', 2/97).


Isnad ini dhaif, Abu 'Atikah dhaif. Ada yang menilai باطل (batil) dan لا أصل له (tidak ada asal), menurut gurunda Syaikh Abu al-Bara' 'Ali al-Azhariy penilaian yang tepat ialah dhaif. 


Penilaian صدوق di sisi Ibn Abi Hatim ada 3 tingkatan, kajian atas riwayat Ibrahim menunjukkan beliau dijadikan hujjah, adapun al-Hasan yang dinilai صدوق ialah rawi shahih, al-Hakim menilai صحيح di al-Mustadrak no. 1851, dan صحيح الإسناد  no. 4024 yang disepakati adz-Dzahabiy. al-Hasan mengatakan ثنا "telah menyampaikan kepada kami" hadits ini oleh Abu 'Atikah.


2️⃣ Riwayat Zahir dalam as-Suba'iyyat al-Alf

138-…ﺃﺧﺒﺮﻧﺎ اﻟﺸﻴﺦ ﺃﺑﻮ ﻧﺼﺮ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﻣﻮﺳﻰ ﻧﺎ ﺃﺑﻮ ﺃﺣﻤﺪ ﻋﺒﻴﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺃﺣﻤﺪ اﻟﻔﺮﺿﻲ ﺑﺒﻐﺪاﺩ ﻧﺎ ﺃﺑﻮ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ اﻟﺤﺴﻴﻦ ﺑﻦ ﺇﺳﻤﺎﻋﻴﻞ اﻟﻤﺤﺎﻣﻠﻲ ﻧﺎ ﻣﺤﺪﺙ ﺇﺳﻤﺎﻋﻴﻞ اﻷﺣﻤﺴﻲ ﻧﺎ اﻟﺤﺴﻦ ﺑﻦ ﻋﻄﻴﺔ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻋﺎﺗﻜﺔ ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﷺ اﻃﻠﺒﻮا اﻟﻌﻠﻢ ﻭﻟﻮ ﺑﺎﻟﺼﻴﻦ ﻓﺈﻥ اﻟﻌﻠﻢ ﻓﺮﻳﻀﺔ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﻣﺴﻠﻢ ﻫـ.

139-…ﻭﺃﺧﺒﺮﻧﺎ ﺃﺑﻮ ﻧﺼﺮ ﺃﻧﺎ ﺃﺑﻮ ﺃﺣﻤﺪ ﻧﺎ ﺃﺑﻮ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﻧﺎ اﺑﻦ ﺇﺷﻜﺎﺏ ﻧﺎ ﻳﺰﻳﺪ ﻋﻦ ﺣﻤﻴﺪ ﻭﺃﺑﺎﻥ ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﷺ ﻧﺤﻮﻩ ﻫـ.

Abu Nashr dinilai الصالح العدل oleh adz-Dzahabiy (Siyar A'lam, 18/355), dan ثقة oleh as-Sam'aniy (Tarikh al-Islam, 10/262), sanadnya di al-Ahadits al-Mukhtarah dinilai إسناده صحيح oleh al-Maqdisiy (2/365); Abu Ahmad dinilai الامام القدوة oleh adz-Dzahabiy (Siyar A'lam, 17/212), dan ثقة oleh al-Khathib al-Baghdadiy (Tarikh al-Islam, 9/106); Abu Abdillah dinilai فاضلا صادقا oleh al-Khathib, dan ad-Daruquthniy menilai كان فاضلا نبيلا والحديث ثباتا فيه (Tarikh Baghdad, 8/536), sanadnya di al-Ahadits al-Mukhtarah dinilai إسناده صحيح oleh al-Maqdisiy. Muhammad dinilai صدوق oleh Ibn Hajar (Taqrib at-Tahdzib, 837), dan disebutkan di at-Tsiqot (9/124) oleh Ibn Hibban; Yazid dinilai ثقة متقن oleh Ibn Hajar (Taqrib at-Tahdzib, 1084), dan disebutkan di ats-Tsiqot (7/632) oleh Ibn Hibban; Yazid mengambil riwayat dari:

🔸 Humaid yang dinilai ثقة oleh Ibn Hajar (Taqrib at-Tahdzib, 274), dan وثقوه oleh adz-Dzahabiy (al-Kasyif, 2/321); 

🔸 Aban yang dinilai متروك oleh Ibn Hajar (Taqrib at-Tahdzib, 103).

keduanya dari Anas bin Malik.


Jalur Aban (no. 139) seperti jalur Abu Atikah (riwayat al-Baihaqiy) dari sisi sanadnya dhaif, adapun jalur Humaid dari Anas bin Malik (no. 139) ialah sanad yang kokoh, pada jalur ini di ujungnya berupa ungkapan

ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﷺ ﻧﺤﻮﻩ

"dari Nabi ﷺ semisalnya"


Apakah نحوه menunjukkan matn hadits yang sama antara no. 138 dan 139 pada seluruh bagian atau bagian tertentu saja ?. Dengan melihat naskah ini, setidaknya ada 6 ungkapan نحوه selain pada no. 139, dan mengindikasikan serupa pada tiap bagian, penulis akan mengatakan وزاد فيه bila ada tambahan. Sehingga diduga bahwa kedua matnnya memiliki redaksi yang sama pada semua bagian.


Adz-Dzahabiy,

ويروى فيه عن علي، وابن مسعود، وابن عمر، وابن عباس، وجابر، وأنس، وأبي سعيد، وبعض طرقه أوهى من بعض وبعضها صالح

" dan diriwayatkan dari Ali, Ibn Mas'ud, Ibn Umar, Ibn Abbas, Jabir, Anas, dan Abu Sa'id, sebagian lebih lemah dibanding yang lain, dan sebagiannya sholih" (Talkhish al-Ilal al-Mutanahiyyah, hal. 34)


Apakah isnad hadits

اطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ، فَإنَّ طَلَبَ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

dari jalur Abu Nashr dari Abu Ahmad dari Abu Abdillah dari Muhammad dari Yazid dari Humaid dari Anas bin Malik dalam as-Suba'iyyat al-Alf yang termasuk صالح di sisi adz-Dzahabiy ?.

Ini bisa jadi dasar yang menunjukkan sholihnya sanad dan maqbulnya tambahan redaksi

اطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ

atas riwayat طَلَب الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ yang ada pada jalur-jalur lain, dengan catatan manuskrip as-Suba'iyyat al-Alf terjaga dengan baik.


🔸Kandungan Hadits🔸

1️⃣ Ungkapan اطْلُبُوْا berbentuk fi'il amr dengan aktor berdhomir أنتم sebagai pihak yang diseru untuk menuntut ilmu. Fi'il amr di sini menunjukkan tuntutan hakiki yang jelas, dan tuntutan ini jatuh pada hukum wajib, berdasarkan indikasi ungkapan:

إنَّ طَلَبَ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
"menuntut ilmu wajib atas setiap Muslim"


2️⃣ Menurut Syaikh Taqiyuddin an-Nabhaniy, Ungkapan ولو بالصين menunjukkan bahwa yang dimaksud العلم ialah

كل علم يلزم المسلم في حياته
"setiap ilmu yang dibutuhkan umat Islam dalam kehidupannya" (Dirasat al-Fiqh, 8)

tidak hanya ilmu tentang hukum syariat, akidah, ibadah, dan muamalah, akan tetapi juga selain dari itu yakni ilmu untuk pengelolaan bumi, dan penanganan urusan masyarakat agar berjalan syar'iy, efektif, efisien dan profesional.

Gurunda, Syaikh Manshur menyatakan: makna hadits ini shahih (معنى هذا الحديث صحيح)

فيه الحثُّ على تعلُّم العلم الواجب للقادر عليه؛ والحث على الرحلة في طلبه، حتى لو وصل طلبه له إلى أبعد الأماكن.
"di dalamnya ada tuntutan untuk belajar ilmu wajib bagi yang mampu atasnya, dan tuntutan untuk rihlah mencari ilmu, sekalipun harus mencarinya  ke tempat-tempat yang jauh".


3️⃣ Pengelolaan pendidikan dibebankan kepada Daulah Islam secara syar'iy, agar terwujud kepribadian Islam, dan agar pengelolaan bumi serta penanganan urusan masyarakat sesuai syariat, efisien, efektif dan profesional.

فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ، وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ
"al-Amir, dia ialah pemimpin manusia secara umum, maka dia akan diminta pertanggungjawaban atas mereka" (Shahih al-Bukhariy)

Kata الأمير isim ma'rifat dengan sifat الذي على الناس , sehingga الأمير menunjukkan makna tertentu yang dibatasi oleh sifat tersebut. Kata الناس menunjukkan jenis manusia secara umum, tidak dibatasi agama, tidak pula disekat oleh nasionalisme. Oleh karena itu, yang memenuhi kriteria الأمير sesuai batasan sifatnya ialah kepala negara Islam, yaitu khalifah yang warga negaranya tidak dibatasi pada agama tertentu, dan tidak pula disekat oleh nasionalisme.


4️⃣ Ketika diseru : اطلبوا العلم maka negara bertanggung jawab agar seruan ini mampu dijalani masyarakat dan tercapai apa yang dimaksudkan dalam tuntutan mencari ilmu tersebut. 

Bila pencarian ilmu mengharuskan interaksi dengan pihak luar, maka negara bertanggung jawab atas keamanan dan ketakwaan pelajar yang dikirim.

عن زيد بن ثابت: أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَنْ أَتَعَلَّمَ لَهُ كَلِمَاتٍ مِنْ كِتَابِ يَهُودَ
" Nabi ﷺ memerintahkanku belajar bahasa Yahudi untuk Beliau ﷺ " (Sunan at-Tirmidziy)

Redaksi له  tidak dimaknai urusan pribadi Nabi ﷺ, melainkan untuk kepentingan negara dalam menjalankan syariat Islam dan menyebarkannya, indikasi (قرينة) nya ialah ungkapan

قَالَ : " إِنِّي وَاللَّهِ مَا آمَنُ يَهُودَ عَلَى كِتَابِي ".
"Demi Allah, aku tidak percaya Yahudi atas suratku."

Maksud كتابي ialah surat kenegaraan Nabi ﷺ .

Ini menunjukkan peran negara dalam hal tersebut. Semua ini untuk mendukung visi dan misi negara dalam menegakkan Islam, mengelola bumi, dan mengatur urusan masyarakat secara syar'iy, efektif, efisien dan profesional, serta tentunya menyebarkan Islam itu sendiri.

nas'aluLlaaha an-nushrah, wabiLlaahi at-taufiq wa al-hidayah [ibn mukhtar]

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages