Kata أستاذ "bahasa arab" dan ustaz "bahasa indonesia"
Kata أستاذ tidak ditemukan dalam syair - syair di era sebelum Islam, kata ini bukan berasal dari bahasa Arab itu sendiri. Dalam buku المعرب من الكلام الأعجمي hal. 19 dikatakan
فكلمة ليست بعربية ... واصطلحت العامةُ إذا عظموا الخصيَّ أن يخاطبوه بالأستاذ
" kata ini (أستاذ) bukan berasal dari bahasa Arab ... Istilah masyarakat umum bila mereka menghormati orang tertentu maka mereka memanggilnya dengan Ustadz "
Dari mana asalnya ?
Disebutkan dalam المعجم المفصل في المعرب والدخيل hal 31
من الفارسية : (أستاد)، (أوستاد)
" dari Persia : أستاد, أوستاد "
Apa maknanya ?
Dalam buku الألفاظ الفارسية المعربة hal. 10 dikatakan
(الأستاذ) المعلم
" kata أستاذ yaitu معلم "
Adapun di المعجم المفصل في المعرب والدخيل hal 31 disebutkan bahwa أستاذ bermakna
المربي، وكانوا يعظمون بها الخصي ...
" murabbiy, dan mereka menghormati orang tertentu dengan sebutan أستاذ "
Sementara di buku المعرب من الكلام الأعجمي hal. 19 dikatakan
لأنه ربما كان تحت يده غلمان يؤدبهم، فكأنه أستاذ في حسن الأدب
" ketika dia mendidik anak-anak maka seakan-akan dia seorang ustadz karena kebaikan perilaku "
Dan kata أستاذ juga digunakan untuk menyebut orang-orang yang mengurusi urusan teknis, sipil dan ketentaraan (hal. 31).
Jadi, kata أستاذ ini diserap dari Persia ke dalam bahasa Arab, bisa digunakan untuk guru, dosen, professor, teknisi, dll. Dan terkadang digunakan untuk menghormati orang tertentu.
Kata أستاذ memungkinkan secara qiyas untuk diikutkan ke wazan أفعال atau إفعال sehingga menghasilkan bentuk jamak أفاعيل atau أفاعلة.
Dan kata أستاذ bisa diikutkan ke dalam lafazh musytaq, karena kesesuaian kata tersebut dengan makna musytaq, contoh lainnya kata تلميذ . kata أستاذ selaras maknanya dengan معلم dan تلميذ selaras dengan متعلم, maka dengan dasar ini kata tersebut bisa dibentuk jadi mudzakkar dengan membuang Ta' Ta'nits (بطرحِ تاء التأنيث) dan menjadikannya muannats dengan menambahkan Ta' Ta'nits (بزيادة تاء التأنيث), maka kita katakan
أستاذ (مذكر) : untuk lelaki
أستاذة (مؤنث) : untuk perempuan
Bagaimana dengan jamaknya ?
Jika ingin menjadikannya bentuk jama' karena ingin menggunakan maknanya (الحاجة المعنوية), maka dijama'kan dengan jama' taksir, jadi : أساتيذ yang merupakan bentuk asal dari jamaknya dan atau أساتذة melalui proses al-hadzf, dan ini bisa digunakan di hadapan lelaki dan perempuan. Adapun jamak yang khusus untuk para ustadzah ialah أُستاذات.