Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Saturday, September 24, 2022

Kaedah Berpikir Islam


Bagaimana kaedah berpikir menurut hadits Nabi 
صلى الله عليه وسلم ? Berikut catatan mengenai hal tersebut


قَالَ : وَمَا الْإِسْلَامُ ؟ قَالَ : " أَنْ يُسْلِمَ قَلْبُكَ لِلَّهِ، وَأَنْ تُوَجِّهَ وَجْهَكَ إِلَى اللَّهِ، وَتُصَلِّيَ الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ، وَتُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ، أَخَوَانِ نَصِيرَانِ، لَا يَقْبَلُ اللَّهُ مِنْ أَحَدٍ تَوْبَةً أَشْرَكَ بَعْدَ إِسْلَامِهِ "

" Mu'awiyah bertanya; "Apakah Islam itu?." Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab: "Hendaknya engkau serahkan hatimu sepenuhnya hanya pada Allah تعالى dan mencari ridha Allah تعالى, mengerjakan shalat, menunaikan zakat, saling menguatkan, Allah تعالى tidak menerima taubat seseorang yang menyekutukan-Nya setelah masuk Islam"


🔸Takhrij Hadits🔸

Dikeluarkan oleh Ahmad dalam Musnad Ahmad (33/225), Musnad al-Bashriyyin, Hadits Bahz bin Hakim (no. 20022); dari 'Affaan, dari Hammad bin Salamah, dari Abu Quza'ah al-Bahiliy, dari Hakim bin Muawiyyah dari Muawiyyah dari RasuluLlah صلى الله عليه وسلم .


🔹Kedudukan Hadits🔹

1️⃣ 'Affaan dinilai ثقة ثبت  oleh Ibn Hajar (Taqrib at-Tahdzib, 681), dan الحافظ oleh adz-Dzahabiy (al-Kasyif, 2/27).

2️⃣ Hammad dinilai ثقة عابد oleh Ibn Hajar (Taqrib at-Tahdzib, 268), dan ﺃﺣﺪ اﻻﻋﻼﻡ oleh adz-Dzahabiy (al-Kasyif, 1/349).

3️⃣ Abu Quza'ah dinilai ثقة oleh Ibn Hajar (Taqrib at-Tahdzib, 423), dan وثقه علي oleh adz-Dzahabiy (al-Kasyif, 1/472).

4️⃣ Hakim dinilai صدوق oleh Ibn Hajar (Taqrib at-Tahdzib, 266), dan an-Nasaiy menilai ﻟﻴﺲ ﺑﻪ ﺑﺄﺱ  (al-Kasyif, 1/348).


Isnad hadits ini shahih, redaksi ليس به بأس di sisi an-Nasa'iy ialah at-tautsiq dan at-ta'dil, derajat paling tinggi dari shaduq, dan tsiqoh mutlak (Manhaj an-Nasa'iy, 1008), adapun صدوق di sisi Ibn Hajar ialah ahli kritik sepakat atas tautsiqnya, bila ada perbedaan hanya satu atau dua (Manhaj Dirasah al-Asanid, 144). al-Haitsamiy, "para perawinya terpercaya" (Majma' az-Zawaid, 10/351). 


🔸Kandungan Hadits🔸

1️⃣ Islam ialah din sempurna dan meliputi segala sesuatu.  Allah تعالى berfirman

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ [النحل : 89]

"Dan Kami turunkan kepadamu Al-Quran untuk menjelaskan segala sesuatu"


Ibn Mas'ud menjelaskan

ﻗﺪ ﺑﻴﻦ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﻫﺬا اﻟﻘﺮﺁﻥ ﻛﻞ ﻋﻠﻢ، ﻭﻛﻞ ﺷﻲء 

"Sungguh telah Dia jelaskan pada kita dalam al-Qur'an setiap ilmu, dan segala sesuatu" (Tafsir Ibn Katsir, 4/594)


Dalam riwayat lain, ada yang bertanya pada Salman

قَدْ عَلَّمَكُمْ نَبِيُّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلَّ شَيْءٍ حَتَّى الْخِرَاءَةَ 

 '(Apakah) Nabi kalian telah mengajarkan segala sesuatu hingga adab beristinja?’ 


kemudian dijawab : أَجَل "ya" (Shahih Muslim no. 262)


2️⃣ Jawaban Nabi صلى الله عليه وسلم dalam hadits ini dalam rangka mendidik, ungkapannya ringkas dan padat makna, dan hadits ini menjelaskan tentang Islam dari sisi amal yang zhahir (الأعمال الظاهر).


3️⃣ Amal yang zhahir tidak sempurna kecuali dengan benarnya bathin, yakni pola pikir yang islamiy, lurusnya niat dan bersungguh-sungguh dalam taat, ini diisyaratkan dalam : 

▫️ ungkapan أَنْ يُسْلِمَ قَلْبُكَ لِلَّهِ , dan

▫️ ungkapan أَنْ تُوَجِّهَ وَجْهَكَ إِلَى اللَّهِ ,


4️⃣ Ungkapan أَنْ يُسْلِمَ قَلْبُكَ لِلَّهِ , kata يسلم bermakna 

فوّضه، وانقاد إليه وتبعه

"percaya, tunduk dan mengikutinya"


adapun قلب di sini ialah العقل "akal"

الوظيفة العقلية  من تعقل، وتفكر، وتدبر، ونظر، وتأمل وغيرها

"berfungsi 'aqliyyah, diantaranya berpikir, menimbang, merenung, menganalisa, meneliti dan selainnya"


dan لـِ pada لِله berfaedah للاختصاص "untuk pengkhususan" (Syaikh Yusuf al-Mar'asyaliy).


jadi, ungkapan tersebut bermakna akal tunduk patuh sepenuhnya hanya pada petunjuk Allah تعالى, yang dengannya akan ditunjuki ke jalan yang lurus.


وَمَن يَعْتَصِم بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ [آل عمران : 101]

"Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (din) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus"


Islam menunjuki akal pada 3 hal: 

📚 perkara yang ada di balik alam semesta, kehidupan dan manusia,

📚 prilaku baik (الخير) dan utama (الفضيلة), dan apa yang dengannya manusia akan berprilaku mulia (سلوكا راقيا), 

📚 tata kelola bumi dan syariat yang mengatur masyarakat agar meraih kebahagiaan, terhindar dari perpecahan, keburukan dan kerusakan. (an-Nabhaniy, Nizhamul Islam, 5-14; Abdul Halim Mahmud, al-Islam wa al-'Aql, 15-30)


Akal yang tunduk pada Islam, yakni dengan menjadikan Islam sebagai standar maka ia dikatakan telah menundukkan hatinya hanya pada Allah تعالى. 


5️⃣ Ungkapan وَأَنْ تُوَجِّهَ وَجْهَكَ إِلَى اللَّهِ disertai athaf yang berfaedah menghimpun. Saat akal tunduk pada Islam, maka secara bersamaan menghadapkan wajah kepada Allah (أَنْ تُوَجِّهَ وَجْهَكَ إِلَى اللَّهِ) yakni

تقويم المقصد والقوة على الجد في أعمال الدين

"meluruskan niat dan kuat dalam bersungguh-sungguh menegakkan amalan Islam"


6️⃣ benarnya amalan zhahir dalam Islam terlihat dari

صلاح الجوارح بالاستقامة على طاعة الله والمحافظة على طاعته سبحانه

"benarnya amalan anggota badan dengan lurus dan konsisten dalam mentaati Allah تعالى dan menjaga ketaatan pada-Nya Yang Maha Suci"


baik dalam ibadah (تُصَلِّيَ الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ), pengelolaan dan pembelanjaan harta (تُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ), dan saling menguatkan dalam ketaatan dan melindungi hak sesama (أَخَوَانِ نَصِيرَانِ), serta tidak menyekutukan Allah تعالى dalam keyakinan dan ketaatan. wabiLlaahi at-taufiq wa al-hidayah [ibn mukhtar]

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages