Alhamdulillaahilladzi binikmatihi tattimush sholihat...
Senangnya bisa mengawali hari dengan banyak nikmat dari Allah Ta'ala. Berharap, nikmat itu juga dialami oleh semua terutama kaum muslimin.
Lalu teringat hadits Nabi shallallaahu 'alayhi wassalam agar kita termasuk dalam umatnya nabi, maka kita harus memikirkan kondisi umat nabi setiap paginya. Maka kubuka beranda, sebagai salah satu sarana untuk mengetahui bagaimana kondisi umat nabi saat ini.
Suasana riang kembali mendung. Beranda memunculkan fakta akan buruknya pengurusan terhadap umat. Hingga yang menjadi tren baru di tengah-tengah masyarakat (salah satunya) saat ini adalah menggelandang di jalan-jalan akibat terusir dari kos/kontrakannya.
Berteduh pun mereka sulit. Karena kebanyakan dari mereka adalah korban PHK atau karena usahanya gagal. Tak ada biaya untuk menyewa tempat tinggal. Makan seadanya. Padahal saat ini berada di luar rumah sangatlah berbahaya.
Bukan keinginan mereka hidup seperti itu. Jika masih ada yang menyalahkan orang-orang miskin dengan mengatakan, "Makanya, kerja.. kerja.. kerja!" Berarti dia belum bangun dari lamunannya.
Faktanya, sekarang mau kerja di mana? Mau kerja apa? Bukan karena malas kemiskinan terjadi. Saat ini, kemiskinan terjadi lebih karena sistem yang salah.
Bagaimana tidak salah? Tenaga lokal banyak sekali di PHK padahal upah tenaga lokal tidak lebih tinggi daripada upah tenaga asing dan aseng. Sementara di saat yang sama, berhembus kabar, bahkan berkali-kali, masuknya WNA untuk kerja di bumi pertiwi.
Kepada siapa lagi kami akan mengadu. Jika bukan kepada satu-satunya Yang Maha Mendengar lagi Maha Penyayang. Allahu Ta'ala.
Sekarang saatnya kita kembali mempelajari dan menerapkan apa yang Allah Ta'ala perintahkan, agar kita tidak terus dalam kondisi terpuruk dan hina. Cukup Allah Ta'ala saja sebagai pengatur urusan kita. Sebab, hanya Allah Ta'ala saja yang tahu bagaimana melenyapkan kedzoliman dan kerusakan sebagaimana FirmanNya:
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang beriman dan tidak (pula) perempuan mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata. (TQS. Al-Ahzab:36)
Ummu Zahroh
(Ibu Rumah Tangga)