Sesungguhnya Imam laksana perisai yang melindungi, bagaimana penjelasan Nabi صلى الله عليه وسلم tentang hal ini ?
Teks Hadits
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, "Sesungguhnya al-Imam (khalifah) itu ialah perisai"
Takhrij Hadits
Diriwayatkan Muslim dalam Kitab al-Imarah, Bab al-Imam Junnah (1841), dari Zuhair bin Harb dari Syababah dari Warqa' dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi صلى الله عليه وسلم
juga dikeluarkan oleh:
- an-Nasa'iy dalam al-Bai'ah (4196), dari Imran dari Ali bin 'Ayyasy dari Syu'aib dari Abu az-Zinad dengan sanadnya
- Abu Daud dalam al-Jihad (2757), dari Muhammad al-Bazzaz dari Abdurrahman bin Abi az-Zinad dari ayahnya dengan sanadnya
- Ahmad dalam Musnad (10398), dari Abdul Malik dari al-Mughirah dari Ab az-Zinad dengan sanadnya
Perawi Hadits¹
1️⃣ Zuhair belajar dari Syababah, beliau terpercaya lagi kokoh hafalannya (ثقة ثبت).
2️⃣ Syababah, belajar dari Warqa', beliau tsiqah lagi kuat hafalannya (ثقة حافظ), namun dituduh murjiah, catatan:
- Ibn Hajar, "dari Abu Zur'ah bahwa Syababah keluar dari paham murjiah dan al-jama'ah berhujjah dengannya" (Hady as-Sariy, 1/409)
- Dhiya' ad-Din al-Maqdisiy dalam al-Ahadits al-Mukhtarah menilai isnadnya shahih
- Ada tawabi' dari jalur riwayat an-Nasa'iy, Abu Daud dan Ahmad
3️⃣ Warqa' bin Umar belajar dari Abu az-Zinad, beliau jujur (صدوق). Catatan:
- Derajat صدوق ini menunjukkan ketsiqahannya disepakati, bila ada yang menyelisihi maka tidak gugur ketsiqahannya (Manhaj ad-Dirasah al-Asanid, 143-144)
- Para ulama mentashhih hadits dari perawi صدوق , misal Amru bin Syu'aib, Yusuf bin Musa, Abdul Aziz bin Abi Hazim.
- Warqa' dinilai Ibn Hajar, "محتج به عند الجميع" maksudnya riwayatnya dijadikan hujjah oleh ulama (Hady as-Sariy, 1/449), al-Hakim menilai haditsnya shahih menurut syarat asy-Syaikhain (al-Mustadrak).
4️⃣ Abdullah bin Dzakwan al-Qurasyiy belajar dari Abu az-Zinad, beliau terpercaya lagi faqih (ثقة فقيه)
5️⃣ Al-A'raj belajar dari Abu Hurairah, beliau terpercaya dan kuat hafalannya lagi berilmu (ثقة ثبت عالم)
6️⃣ Abu Hurairah, sahabat yang terpercaya
Kandungan Hadits
1️⃣ Redaksi إنما termasuk alat al-Qashr (القصر) yang berfungsi menetapkan hukum atau mengkhususkan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Dalam hadits ini digunakan untuk menetapkan dan mengkhususkan bahwa Imam itu (الإمام) laksana perisai (جنة). Pada umumnya إنما digunakan pembicara dalam rangka mengingatkan pihak yang diajak bicara².
2️⃣ Dalam hal ini, Nabi صلى الله عليه وسلم mengingatkan kepada umat Islam tentang ketetapan bahwa Imam itu laksana perisai. Dan tentu sikap umat ialah dengar dan taat terhadap pesan Nabi صلى الله عليه وسلم .
3️⃣ Redaksi الإمام disertai dengan ال al-ahdi adz-dzihniy (العهد الذهني) yang menunjukkan bahwa الإمام ini sudah maklum diketahui dalam Islam, yakni al-Imam al-A'zham atau Khalifah. Ash-Shan'aniy mengungkapkan bahwa imam di hadits ini ialah الإمام الأعظم (at-Tanwir Syarh al-Jami' ash-Shaghir, 4/166), dan Prof. Dr. Rawwas Qal'ah ji, "Imam kaum muslimin ialah khalifah" (Mu'jam Lughah al-Fuqaha', hal. 88). Asy-Syarif al-Jurjaniy menjelaskan bahwa al-Imam ialah
هو الذي له الرياسة العامة في الدين الدنيا جميعا
"pihak yang memegang kepemimpinan umum bagi umat Islam seluruhnya dalam urusan agama dan dunia" (at-Ta'rifat, hal.35)
Adapun redaksi جنة yang berbentuk isim nakirah memberi petunjuk betapa penting dan agungnya keberadaan dan kedudukan al-Imam dalam Islam dan bagi umat Islam.
4️⃣ Ungkapan (الإمام جنة) termasuk bentuk tasybih muakkad (تشبيه مؤكد) karena tidak menyebutkan alat tasybihnya, dengan pola seperti ini maka hadits ini menjelaskan keadaan (كشف الحال) dan menguatkan ketetapan bahwa al-Imam ialah perisai itu sendiri³. Penting dan agungnya al-Imam sebab ia adalah penjaga (وِقَايَة), pelindung (سَاتِر) dan pengaman (تُرْس) yang memelihara kemurnian Islam (at-Tanwir Syarh al-Jami' ash-Shaghir, 4/166). Hal ini sebab Imam memang diangkat dengan akad bai'at yang syar'iy untuk menegakkan Islam dan mengatur berbagai urusan dengan ajaran Islam, sementara Islam sendiri ialah rahmat bagi semesta, maka dengannya terwujud kemashlahatan dan tercegah dari berbagai kerusakan atas izin Allah تعالى.
5️⃣ Hadits ini berisi pujian kepada al-Imam. Jika “sesuatu yang dipuji” membawa akibat tegaknya Islam dan apabila “sesuatu yang dipuji” tidak ada, Islam tidak tegak, maka pujian tersebut merupakan indikator tegas (قرينة جازمة), bahwa “sesuatu yang dipuji tersebut” hukumnya wajib. Jadi, al-Imam wajib ada dan wujudnya al-Imamah (al-Khilafah) adalah kewajiban yang akan menjadi perisai bagi umat Islam dan siapa saja yang hidup dalam naungannya. Allahu ta'ala a'lam (ibnu mukhtar)
Catatan Kaki:
1. Referensi: Tahdzib al-Kamal lil Mizziy, Taqrib at-Tahdzib libn Hajar al-'Asqalaniy, al-Ahadits al-Mukhtarah lil Maqdisiy, Fath al-Bariy libn Hajar al-'Asqalaniy, al-Mustadrak lil Hakim
2. Jawharul Maknun dan syarahnya (penjelasannya)
3. Dalail al-I'jaz lil Jurjaniy