المَنْظُومَة البَيقُونِيَّة
بسم الله الرحمن الرحيم
١ - أَبْدَأُ بِالْحَمْدِ مُصَلِّياً عَلَى ...
مُحَمَّدٍ خَيْرِ نَبِيٍّ أُرْسِلَا
Aku memulai dengan
memuji Allâh dan bershalawat kepada Muhammad Nabi terbaik yang diutus
٢ - وَذِي مِنَ اقْسَامِ
الحَدِيثِ عِدَّهْ ... وَكُلُّ وَاحِدٍ أَتَى وَحَدَّهْ
Inilah pembagian
hadits yang banyak dan setiap bagian datang dengan ciri khasnya
٣ – أَوَّلُهَا الصَّحِيحُ
وَهْوَ مَا اتَّصَلْ ... إسْنَادُهُ وَلَمْ يَشُذَّ أَوْ يُعَلْ
Yang pertama hadits
shahih yaitu yang sanadnya bersambung tanpa adanya syadz dan ‘illat
٤ - يَرْوِيهِ عَدْلٌ ضَابِطٌ عَنْ مِثْلِهِ ... مُعْتَمَدٌ فِي
ضَبْطِهِ وَنَقْلِهِ
Yang diriwayatkan
dari perawi adil dan dhabit dari yang semisalnya yang diakui kedhabitan dan
penukilannya
٥ - وَالْحَسَنُ الْمَعْرُوفُ
طُرْقاً وَغَدَتْ ... رِجَالُهُ لاَ كَالصَّحِيحِ اشْتَهَرَتْ
Hadits hasan jalan periwayatannya terkenal tetapi para
perawinya tidak seperti hadits shahih
٦ - وَكُلُّ مَا عَنْ رُتْبَةِ
الْحُسْنِ قَصُرْ ... فَهْوَ الضَّعِيفُ وَهْوَ أَقْسَاماً كَثُرْ
Setiap hadits
yang lebih rendah derajatnya dari hadits hasan disebut hadits dha’if dan
ia banyak macamnya
٧ - وَمَا أُضِيفَ لِلنَّبِي
الْمَرْفُوعُ ... وَمَا لِتَابِعٍ هُوَ الْمَقْطُوعُ
Apa yang
disandarkan ke Nabi adalah hadits marfu’ dan apa yang
disandarkan ke tabi’in adalahhadits maqthu’
٨ - وَالْمُسْنَدُ المُتَّصِلُ
الإِسْنَادِ مِنْ ... رَاوِيهِ حَتَّى المُصْطَفَى وَلَمْ يَبِنْ
Hadits musnad adalah yang sanadnya bersambung dari para
perawi hingga al-Musthafa tanpa terputus
٩ - وَمَا بِسَمْعِ كُلِّ رَاوٍ
يَتَّصِلْ ... إسْنَادُهُ لِلْمُصْطَفَى فَالْمُتَّصِلْ
Hadits yang
didengar semua perawi dan bersambung sanadnya hingga al-Musthafa adalah hadits
muttashil
١٠ - مُسَلْسَلٌ قُلْ مَا عَلَى
وَصْفٍ أَتَى ... مِثْلُ أَمَا وَاللهِ أَنْبَانِي الْفَتَى
Katakanlah, hadits
musalsal adalah yang mengandung sifat tertentu seperti: Demi Allâh
seorang pemuda mengabarkan kepadaku
١١ - كَذَاكَ قَدْ حَدَّثَنِيهِ
قَائِمَا ... أَوْ بَعْدَ أَنْ حَدَّثَنِي تَبَسَّمَا
Begitu pula:
sungguh dia mengabarkan kepadaku sambil berdiri, atau setelah mengabarkan
kepadaku ia tersenyum
١٢ - عَزِيزُ مَرْوِي اثْنَيْنِ
أوْ ثَلاَثَهْ ... مَشْهُورُ مَرْوِي فَوْقَ مَا ثَلَاثَهْ
Hadits ‘aziz adalah yang perawinya dua atau tiga,
dan hadits masyhur perawinya lebih dari tiga
١٣ - مُعَنْعَنٌ كَعَن سَعِيدٍ
عَنْ كَرَمْ ... وَمُبْهَمٌ مَا فِيهِ رَاوٍ لَمْ يُسَمْ
Hadits mu’an’an contohnya: dari Sa’id
dari Karam, dan hadits mubham adalah jika ada perawi yang
tidak disebutkan namanya
١٤ - وَكُلُّ مَا قَلَّتْ
رِجَالُهُ عَلاَ ... وَضِدُّهُ ذَاكَ الَّذِي قَدْ نَزَلاَ
Setiap hadits
yang perawinya sedikit disebut hadits ‘ali, dan kebalikannya
adalah hadits nazil
١٥ - ومَا أَضَفْتَهُ إِلَى
الأَصْحَابِ مِنْ ... قَوْلٍ وَفِعْلٍ فَهْوَ مَوْقُوفٌ زُكِنْ
Apa yang
disandarkan kepada para shahabat baik ucapan maupun perbuatan adalah hadits
mauquf, mengertilah
١٦ - وَمُرْسَلٌ مِنْهُ
الصَّحَابِيُّ سَقَطْ ... وَقُلْ غَرِيبٌ مَا رَوَى رَاوٍ فَقَطْ
Hadits mursal adalah bila perawi shahabat gugur, dan
katakanlah hadits gharib itu bila perawinya hanya satu
١٧ - وَكُلُّ مَا لَمْ
يَتَّصِلْ بِحَالِ ... إسْنَادُهُ مُنْقَطِعُ الأَوْصَالِ
Setiap hadits
yang keadaan sanadnya tidak bersambung disebut hadits munqathi
١٨ - والُمعْضَلُ السَّاقِطُ
مِنهُ اثْنَانِ ... وَمَا أَتَى مُدَلَّساً نَوعَانِ
Hadits mu’dhal adalah bila perawi yang gugur dua, dan hadits
mudallas ada dua macam
١٩ - اَلْأَوَّلُ: الْاَسْقَاطُ
لِلشَّيْخِ وَأَنْ ... يَنْقُلَ عَمَّنْ فَوْقَهُ بِعَنْ وَأَنْ
Pertama:
gurunya gugur dengan penukilan di atasnya memakai (عَنْ)
dan (أَنْ)
٢٠ - وَالثَّانِ: لاَ
يُسْقِطُهُ لَكِنْ يَصِفْ ... أَوْصَافَهُ بِمَا بِهِ لاَ يَنْعَرِفْ
Kedua:
gurunya tidak gugur tetapi menyifatinya dengan sifat yang tidak dikenal
٢١ - وَمَا يُخَالِفْ ثِقَةٌ
بِهِ الْمَلَا ... فَالشَّاذُّ وَالَمقْلُوبُ قِسْمَانِ تَلَا
Hadits tsiqah
yang menyelisihi jamaah disebut hadits syadz, dan hadits
maqlub ada dua macam, bacalah
٢٢ - إبْدَالُ رَاوٍ مَا
بِرَاوٍ قِسْمُ ... وَقَلْبُ إسْنَادٍ لِمَتْنٍ قِسْمُ
Pertama:
mengganti perawi dengan perawi lain dan kedua: membalik sanad-matan
٢٣ - وَالفَرْدُ مَا
قَيَّدْتَهُ بِثِقَةِ ... أَوْ جَمْعٍ أوْ قَصْرٍ عَلَى رِوَايَةِ
Hadits fard adalah yang periwayatannya diikat dengan satu
perawi tsiqah, banyak, atau terbatas
٢٤ - وَمَا بِعِلَّةٍ غُمُوضٍ
أَوْ خَفَا ... مُعَلَّلٌ عِنْدَهُمُ قَدْ عُرِفَا
Hadits yang
cacatnya tersembunyi atau tersamar disebut hadits mu’allal menurut
pengertian ahli hadits
٢٥ - وَذُو اخْتِلاَفِ سَنَدٍ
أَوْ مَتْنِ ... مُضْطَرِبٌ عِنْدَ أُهَيْلِ الْفَنِّ
Hadits yang
sanad atau matannya berbeda disebut hadits mudhtharib menurut
ahli hadits
٢٦ - وَالُمدْرَجَاتُ فِي
الْحَدِيثِ مَا أَتَتْ ... مِنْ بَعْضِ أَلْفَاظِ الرُّوَاةِ اتَّصَلَتْ
Hadits mudraj adalah hadits yang tercampuri sebagian lafazh
perawi
٢٧ - وَمَا رَوَى كُلُّ قَرِينٍ
عَنْ أَخِهْ ... مُدَّبَّجٌ فَاعْرِفْهُ حَقًّا وَانْتَخِهْ
Setiap hadits
yang diriwayatkan oleh perawi segenerasi dari saudaranya adalah hadits
mudabbaj, maka ketahuilah ini dengan baik
٢٨ - مُتَّفِقٌ لَفْظاً
وَخَطّاً مُتَّفِقْ ... وَضِدُّهُ فِيمَا ذَكَرْنَا المُفْتَرِقْ
Hadits yang
lafazh (pengucapan) dan khat (tulisan) perawi sama disebut hadits
muttafiq, dan kebalikan apa yang kami sebutkan adalah hadits muftariq
٢٩ - مُؤْتَلِفٌ مُتَّقِقُ
الخَطِّ فَقَطْ ... وَضِدُّهُ مُخْتَلِفٌ فَاخْشَ الْغَلَطْ
Hadits mu`talif adalah jika hanya
khat nama perawi yang sama, dan kebalikannya adalah hadits mukhtalif,
maka hati-hatilah jangan salah
٣٠ - وَالْمُنْكَرُ الْفَرْدُ
بِهِ رَاوٍ غَدَا ... تَعْدِيلُهُ لاَ يْحمِلُ التَّفَرُّدَا
Hadits munkar adalah yang perawinya menyendiri dan
keadilannya tidak diakui saat menyendiri
٣١ - مَتْرُوكُهُ مَا وَاحِدٌ
بِهِ انْفَرَدْ ... وَأَجْمَعُوا لِضَعْفِهِ فَهْوَ كَرَدْ
Hadits matruk adalah yang perawinya satu menyendiri dan
mereka sepakat atas kelemahannya, sehingga ia tertolak
٣٢ - وَالكَذِبُ المُخْتَلَقُ
المَصْنُوعُ ... عَلَى النَّبِي فَذلِكَ المَوْضُوعُ
Hadits dusta
yang direka-reka dan dibuat-buat atas nama Nabi itulah hadits maudhu’
٣٣ - وَقَدْ أَتَتْ
كَالجَوْهَرِ المَكْنُونِ ... سَمَّيْتُهَا مَنْظُومَةَ البَيْقُونِي
Sungguh
nazham ini seperti mutiara yang tersimpan dan aku menamainya Manzhumah
al-Baiquniyyah
٣٤ - فَوْقَ الثَّلاَثِيْنَ
بِأَرْبَعٍ أَتَتْ ... أَقْسَامُهَا تَمَّتْ بِخَيْرٍ خُتِمَتْ
Berisi 34
bagian yang sempurnya dan ditutup dengan kebaikan
***