Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Monday, March 24, 2014

MTQ Nasional Momen Membumikan al-Qur'an


MTQ Angkat Marwah Kepri

Selasa, 25 March 2014 00:00

LAM Kepri Dukung Penuh MTQ Nasional
TANJUNGPINANG (HK) - Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan juga LAM di tingkat kabupaten dan kota di Kepri siap mendukung penuh penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) XXV tingkat Nasional yang akan digelar di Batam, 6-13 Juni mendatang.
"Ini merupakan momentum yang sangat baik bagi masyarakat dan daerah Kepri yang merupakan Bunda Tanah Melayu. Dengan ditunjuknya Batam sebagai tuan rumah MTQ Nasional tentunya akan mengangkat harkat dan martabat serta marwah Kepri secara keseluruhan, karena Melayu identik dengan dunia Islam," kata Ketua LAM Kepri, Abdul Razak di Tanjungpinang, Senin (24/3).
(http://haluankepri.com/tanjungpinang/60923-mtq-angkat-marwah-kepri.html



Tanggapan :

1. Semoga Allah senantiasa memuliakan mereka yang membaca dan mendengarkan al-Qur’an

2. Saudaraku yang baik, al-Qur’an ialah pedoman dalam seluruh aspek kehidupan, sehingga disamping kita membaca dan mendengarkannya, Allah mewajibkan kita untuk mengamalkannya dalam kontek individu, keluarga, masyarakat dan negara. Dengan menerapkan al-Qur’an kita tidak akan tersesat dari jalan yang menghantar kita ke arah kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam sebuah riwayat diungkapkan: 



عَنْ أَبِي شُرَيْحٍ الْخُزَاعِيِّ قَالَ: خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: " أَلَيْسَ تَشْهَدُونَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنِّي رَسُولُ اللهِ ؟ " قُلْنَا: نَعَمْ - أَوْ بَلَى - قَالَ: " فَإِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ سَبَبٌ طَرَفُهُ بَيْدِ اللهِ تَعَالَى، وَطَرَفُهُ بِأَيْدِيكُمْ فَتَمَسَّكُوا بِهِ، فَإِنَّكُمْ لَنْ تَضِلُّوا وَلَنْ تَهْلِكُوا بَعْدَهُ أَبَدًا " ... قَالَ الْبُخَارِيُّ: " هَذَا أَصَحُّ
".... sesungguhnya al-Qur'an ialah tali yang satu sisinya berada disisi Alloh ta'ala dan sisi yang lain berada ditangan kalian maka berpegang teguhlah dengannya. Dengan demikian setelahnya kalian tidak akan pernah tersesat dan tidak akan pernah berada dalam kerusakan selamanya." (hr. Al-Baihaqi, Sya'b al-Iman, 3 : 338)

Perintah untuk berpegang teguh (fatamassakuu bihi) disertai dengan penegasan lan tadhillu wa lan tahlikuu ba'dahu abadan merupakan indikasi tentang kewajiban berpegang teguh kepada al-Qur'an disebabkan bahwa kesesatan dan kerusakan sesuatu yang dibenci oleh Alloh dan Rasul-Nya.

3. Saudaraku yang baik, al-Qur'an datang dalam keadaan sempurna dan berisi penjelasan tentang segala sesuatu serta ditambah dengan penjelasan as-Sunnah yang juga merupakan wahyu. Dalam Surat an-Nahl ayat 89 terdapat ungkapan yang menegaskan bahwa al-Qur'an telah menjelaskan segala sesuatu: tibyanan li kulli syai'in wa hudan wa rohmatan wa busyro lilmuslimin (untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang muslim), Dalam kitab Imam ath-Thobari diutarakan penafsiran ayat tersebut : dalam al-Qur'an telah terdapat seluruh penjelasan yang dibutuhkan manusia tentang pengetahuan halal dan haram ... (Tafsir ath-Thabari, 17/278). Dengan demikian, segala ketetapan dalam al-Qur'an dan as-Sunnah tidak boleh ditinggalkan maupun diabaikan, dan seyogyanya umat Islam berputar dalam kehidupan dengan tetap menjadikan al-Qur'an dan as-Sunnah sebagai rujukan hukum sebagai bentuk nyata ketaatan kepada Alloh dan Rasul-Nya. 4. Saudaraku yang baik, menerapkan al-Qur’an dan as-Sunnah tidak bisa lepas dari kekuasaan negara, ingat ungkapan ini : 



الإِسْلامُ وَالسُّلْطَانُ أَخَوَانِ تَوْأَمٌ، لا يَصْلُحُ وَاحِدٌ مِنْهُمَا إِلا بِصَاحِبِهِ، فَالإِسْلامُ أُسُّ وَالسُّلْطَانِ حَارِسٌ، وَمَا لا أُسَّ لَهُ مُنْهَدِمٌ، وَمَا لا حَارِسَ لَهُ ضَائِعٌ
"Islam dan kekuasaan itu merupakan saudara kembar, tidak akan baik salah satu dari keduanya kecuali dengan saling menemani. Maka Islam ialah dasar dan kekuasaan-lah yang menjadi penjaganya. Dan apa-apa yang tidak memiliki dasar akan runtuh, sementara apa-apa yang tidak memiliki penjaga akan hilang." (al-fadhilah li abi nu'aim, 1/154)

5. Saudaraku yang baik, cukuplah tanggapan ini kami sampaikan dan momentum MTQ seyogyanya dijadikan oleh masyarakat Kepulauan Riau untuk mengingat hubungan yang erat antara budaya Melayu dengan Islam, dan merajut langkah nyata untuk menerapkan al-Qur’an dan as-Sunnah dalam seluruh aspek legal kehidupan sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Sungguh inilah yang akan mengangkat marwah kita, karena kita hamba Allah yang beriman kepada-Nya dan hari pertanggungjawaban amal.

Ahmad Syahreza, Maktab I’lamiy Hizbut Tahrir Indonesia daerah Kepulauan Riau

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages