فان تعلمه لله تعالى خشية وطلبه عبادة ومذاكرته تسبيح والبحث عنه جهاد وتعلميه لمن لا يعلم صدقة وبذله لأهله قربة لأنه معالم الحلال والحرام ومنار أهل الجنة والأنس في الوحشة والصاحب في الغربة والمحدث في الخلوة والدليل على السراء والضراء والسلاح على الأعداء والدين عند الأجلاء ، يرفع الله تعالى به أقواما ويجعلهم في الخير قادة وأئمة تقتبس آثارهم ويقتدى بفعالهم وينتهى إلى رأيهم ترغب الملائكة في خلتهم وبأجنحتها تمسحهم يستغفر لهم كل رطب ويابس حتى الحيتان في البحر وهوامه وسباع الطير وأنعامه لأن العلم حياةالقلوب من الجهل ومصباح الأبصار من الظلم يبلغ بالعلم منازل الأخيار والدرجة العليا في الدنيا والآخرة والتفكر فيه يعدل بالصيام ومدارسته بالقيام به توصل الأرحام ويعرف الحلال من الحرام إمام العمال والعمل تابعه يلهمه السعداء ويحرمه الأشقياء -- الكتاب : حلية الأولياء وطبقات الأصفياء ، ص 239
Mu’adz ibn Jabal ra. : pelajarilah ilmu,.....
mempelajari ilmu karena Allah itu menimbulkan rasa takut, mencari ilmu ialah ibadah, mengingatnya ialah tasbih, mengkajinya ialah jihad, mengajarkannya pada orang yang tidak tahu ialah sedekah. Dan karena ilmu adalah petunjuk halal dan haram, menara ahli surga, pendamping saat sepi, teman dalam keterasingan, pembicara dalam kesendirian, pemandu dalam keadaan susah dan senang, senjata terhadap musuh, din bagi orang-orang yang mulia. Dengan ilmu Allah mengangkat kaum dan menjadikan mereka pemimpin kebaikan, jejak mereka diikuti, perbuatan mereka diteladani, pendapat mereka dipegang. Para malaikat senang berada di tengah mereka, sayapnya mengusap mereka, setiap yang kering dan basah memohonkan ampun untuk mereka, hingga ikan-ikan di laut dan binatang-binatang lainnya, burung pemangsa dan hewan ternak. Karena ilmu adalah penghidup hati dari kebodohan, lentera batin dari kegelapan. Dengan ilmu seseorang mencapai tingkatan-tingkatan manusia terbaik, serta tingkatan tertinggi di dunia dan akhirat. Mentafakuri ilmu itu sebanding dengan puasa, mengkaji ilmu sebanding dengan bangun malam. Dengan ilmu tersambung silaturahim, dan yang halal dibedakan dari yang haram. Ilmu adalah pemandu bagi orang-orang yang beramal, sedangkan amal mengikutinya. Hanya orang yang bahagia diilhami ilmu, sedang orang nestapa tidak diilhami ilmu
mempelajari ilmu karena Allah itu menimbulkan rasa takut, mencari ilmu ialah ibadah, mengingatnya ialah tasbih, mengkajinya ialah jihad, mengajarkannya pada orang yang tidak tahu ialah sedekah. Dan karena ilmu adalah petunjuk halal dan haram, menara ahli surga, pendamping saat sepi, teman dalam keterasingan, pembicara dalam kesendirian, pemandu dalam keadaan susah dan senang, senjata terhadap musuh, din bagi orang-orang yang mulia. Dengan ilmu Allah mengangkat kaum dan menjadikan mereka pemimpin kebaikan, jejak mereka diikuti, perbuatan mereka diteladani, pendapat mereka dipegang. Para malaikat senang berada di tengah mereka, sayapnya mengusap mereka, setiap yang kering dan basah memohonkan ampun untuk mereka, hingga ikan-ikan di laut dan binatang-binatang lainnya, burung pemangsa dan hewan ternak. Karena ilmu adalah penghidup hati dari kebodohan, lentera batin dari kegelapan. Dengan ilmu seseorang mencapai tingkatan-tingkatan manusia terbaik, serta tingkatan tertinggi di dunia dan akhirat. Mentafakuri ilmu itu sebanding dengan puasa, mengkaji ilmu sebanding dengan bangun malam. Dengan ilmu tersambung silaturahim, dan yang halal dibedakan dari yang haram. Ilmu adalah pemandu bagi orang-orang yang beramal, sedangkan amal mengikutinya. Hanya orang yang bahagia diilhami ilmu, sedang orang nestapa tidak diilhami ilmu
::: Masih enggankah tuk melangkahkan kaki belajar tsaqofah Islam dan ilmu-ilmu kehidupan ? ::: Masih enggankah tuk bersemangat menghadiri perhalaqohan dan majelis ilmu sekalipun itu hanya sesaat duduk belajar adab ? ::: hati yang takut harus sadar bahwa musibah terbesar di dunia bukanlah kematian, tetapi matinya rasa takut kepada Allah karena tiada ilmu dalam hati …
#nasihat tuk sendiri, semoga bermanfaat bagi yang berkenan singgah melihat petikan kalimat sahabat Rasul yang karena cinta telah menghanyutkan dirinya dalam ketaatan yang berujung kebahagian