Tidak Baik Bagimu Ayah........ Bertakwalah Kepada Alloh
Yaqthan Madinatur Riyadh, ayah dari seorang putri dan suami dari seorang istri sholihah....... Namun Yaqthan menghabiskan hidupnya bertahun-tahun dalam kemaksiatan, bahkan sudah bertahun-tahun tidak pernah masuk masjid dan tidak pernah sujud kepada Alloh subhanahu wa ta'ala....
Yaqthan bercerita :
Aku biasa bergadang bersama rekan2 ku sampai pagi. Sepanjang malam kuhabiskan tuk hura2 dan bemain. Kutinggalkan istriku dalam kesendirian, penderitaan, dan dera siksa. Hanya Alloh Yang Maha Tahu... Istriku yang Sholihah tidak bisa berbuat apa-apa untuk ku. Pernah ia berusaha menasihati dan menegurku, tapi sia-sia.....
Pada suatu malam, aku pulang dari begadang, sekitar jam 3 pagi... Melihat istri dan anakku yang sdh tidur lelap aku langsung menuju kamar sebelah untuk menghabiskan sisa malam dengan menonton video mesum.... Padahal jam-jam seperti itu Alloh ta'ala turun dan berfirman: adakah yang berdo'a supaya Ku istijabah ? Adakah yang beristighfar agar Ku ampuni ? Dan adakah yang meminta supaya Ku penuhi ?
Tiba-tiba, pintu kamar terbuka.......
Putri mungilku yang belum genap lima tahun memandangiku dengan heran dan hina.... kemudian ia berucap, "tidak baik bagimu, ayahku, bertakwalah kepada Alloh" . Kalimat itu ia ulangi tiga kali, lalu daun pintu kembali ditutup. Setelah itu ia pergi. Aku bingung. Segera kumatikan video, kemudian duduk kebingungan. Kata-kata putriku masih terus terngiang-ngiang di telingaku hingga hampir membunuhku.... Aku keluar mengikuti jejak putriku, ternyata ia telah kembali tidur......
Tidak lama setelah itu, suara azan menggema di masjid dekat rumahku, memecahkan keheningan malam yang menakutkan. Suara yang memanggil manusia untuk sholat..... Akhirnya, aku pun berwudhu' dan berangkat ke masjid. Sejatinya, aku tidak begitu ingin sholat. Tetapi, kata-kata putriku masih mengusik ketenanganku.......
Sholat shubuh didirikan. Imam mengumandangkan takbir dan kemudian membaca ayat al-Qur'an.... ketika ia sujud, dan aku pun ikut sujud di belakangnya, kuletakkan keningku di atas hamparan bumi.., tangisanku pecah seketika......... aku tidak tahu sebabnya. Inilah pertama kali aku bersujud kepada Alloh sejak tujuh tahun silam........
Tangisan itu membuka pintu kebaikan untukku.... seluruh kemunafikan, dan keburukan yang menodai hatiku keluar bersama tangisan itu. Semenjak itu, aku merasakan keimanan menjalar sanubariku........ sehabis sholat aku duduk sejenak, kemudian kembali ke rumah... aku tidak tidur sampai berangkat kerja. Setibanya di kantor, temanku merasa aneh melihatku datang pagi..... biasanya karena begadang aku selalu datang terlambat........ ditanya mengapa datang pagi, kuceritakan pada temanku seluruh peristiwa tadi malam. Temanku berkata, "segala puji bagi Alloh telah mengirim putri kecilmu untuk menyadarkanmu dari kelalaian. Beruntung Alloh tidak mengutus malaikat maut untuk mencabut nyawamu saat itu juga."
Menjelang Dzuhur, tubuhku sudah sangat letih, karena belum memejamkan mata..... Kuminta temanku meneruskan pekerjaanku, dan aku bermaksud pulang tuk beristirahat. Di lubuk hatiku terpendam kerinduan membara untuk segera melihat putri kecilku...... Dia telah menjadi sebab terbukanya pintu hidayah bagiku, jg mengembalikanku kepada Alloh.......
....... Aku pun pulang ke rumah sambil membawa rindu yang membara untuk segera bertemu..... Saat tiba di rumah, tidak seperti biasanya kulihat istriku berdiri di depan pintu. Di hadapanku ia berkata : Kemana saja engkau ? , ku jawab: aku ditempat kerja . Ia bilang : kami telah berusaha menghubungimu berkali-kali, tapi tidak ada. Dimana saja engkau ? , ku jawab: di masjid kantorku. Memangnya apa yang terjadi ? Mengapa engkau berdiri di depan pintu seperti ini ??
istriku berkata dengan lirih, "putrimu telah tiada" ..................
.........Yaqthan mengungkapkan :
Kabar itu memukul jiwaku. Tangisanku pecah seketika. Tidak ada yang ingat selain perkataan putriku,"tidak baik bagimu, ayahku, bertakwalah kepada Alloh...........tidak baik bagimu, ayahku, bertakwalah kepada Alloh"
aku menghubungi temanku. kusampaikan padanya kalau anak yang telah mengeluarkanku dari kegelapan menuju benderang cahaya telah tiada ...........
tidak lama kemudian datang temanku. Aku ikut masuk tuk memandikan dan mengafani putriku.......... Orang-orang membawanya ke masjid untuk disholati, kemudian dibawa ke kuburan.......... temanku bilang : ambillah putrimu, dan kuburkanlah
kuambil putriku dan lalu kukuburkan......kubilang pada orang-orang disekitarku, "Demi Alloh, aku tidak menguburkan putriku, melainkan cahaya yang menerangi jalanku kpd Alloh. Anak ini telah membukakan pintu hidayah untukku. Aku berharap, semoga Alloh mempertemukanku dengannya di jannah"
Orang-orang yang hadir di pemakaman ikut meneteskan air mata......... hati mereka hampir terputus karena menahan kesedihan yang mengharu biru atas kepergiaan anak kecil itu ........................
Oleh karena itu, saudaraku segeralah kembali kepada Alloh. Segeralah taubat dengan tulus. Semoga taubat yang tulus menjadi penutup usia dan menjadi balasan yang terbaik di jannah Yang Maha Pengasih ...............
(Mawaqif Min Hayat al-Anbiya')